Prabowo resmikan Koperasi Desa Merah Putih pada 12 Juli, apa manfaatnya?

JAKARTA: Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan meresmikan sekitar 80.133 unit Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih) bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional ke-78 pada 12 Juli 2025.
Program ambisius ini digadang-gadang menjadi salah satu solusi jangka panjang untuk mendongkrak ekonomi desa sekaligus menekan ketergantungan masyarakat terhadap rentenir dan pinjaman online (pinjol) ilegal.
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengungkapkan bahwa jumlah Kopdes Merah Putih yang terbentuk telah melampaui target awal pemerintah yang mematok angka 80 ribu unit.
“Sudah terbentuk 80.133 koperasi. Akan kita resmikan di Hari Koperasi,” ujar Budi Arie dalam konferensi pers di kantor Kemenkop, Senin (23/6), dikutip dari CNN Indonesia.
Meski jumlah unit sudah mencapai target, baru sekitar 61 ribu koperasi yang resmi terdaftar dalam Sistem Administrasi Badan Hukum (SABH).
Budi Arie memastikan seluruh Kopdes akan mengantongi legalitas lengkap sebelum peresmian nasional.
Ia menjelaskan bahwa pendirian koperasi ini melewati tiga fase yaitu pembentukan, pembangunan operasional, dan monitoring-evaluasi. Saat ini, sebagian besar koperasi masih dalam tahap awal.
“Setelah terbentuk, setiap Kopdes wajib menyusun rencana bisnis sesuai kebutuhan lokal, yang akan diajukan ke Himbara (Himpunan Bank Milik Negara). Jika ditolak, proposal harus diperbaiki hingga disetujui dan layak didanai,” jelasnya.
Pemerintah menargetkan agar setidaknya setengah dari jumlah penduduk di setiap desa atau kelurahan menjadi anggota Kopdes. Langkah ini dinilai penting untuk menumbuhkan rasa memiliki serta mendorong partisipasi aktif warga terhadap koperasi desa mereka.
Namun, Menteri berusia 56 tahun itu menekankan bahwa keanggotaan tetap bersifat sukarela, mengacu pada prinsip dasar koperasi yang menjunjung tinggi nilai gotong royong dan kebersamaan.
MANFAAT  KOPDES BUAT WARGA DESA
Kopdes Merah Putih digadang sebagai senjata baru melawan praktik rentenir dan pinjaman online ilegal di pedesaan. Anggota koperasi berpotensi mendapat:
Potongan harga saat berbelanja di toko koperasi
Akses pendanaan usaha berbasis rencana bisnis desa
Program peningkatan SDM dan kapasitas ekonomi warga
“Dengan adanya Kopdes, warga punya alternatif meminjam dari unit usaha koperasi ketimbang harus ke rentenir atau pinjol ilegal,” tekan Budi Arie.
Salah satu tantangan besar yang dihadapi desa saat ini adalah penurunan jumlah pemuda produktif — kini hanya sekitar 40 persen populasi desa. Urbanisasi masih menjadi faktor dominan karena minimnya peluang kerja di kampung halaman.
Dengan membentuk 80 ribu badan usaha koperasi di 80 ribu desa, pemerintah berharap bisa menciptakan ekosistem ekonomi lokal yang kuat dan berkelanjutan.
Kopdes dirancang sebagai “alat perjuangan baru” untuk memperkuat ekonomi kerakyatan dari akar rumput.
Ikuti saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk dapatkan berita menarik lainnya. Pastikan fungsi notifikasi telah dinyalakan dengan menekan tombol lonceng.
https://wholesalesportscollegejerseys.com/